Pantai Padang-Padang
Pantai Padang-Padang sebenarnya hanyalah pantai kecil/sempit yang berada di bawah jembatan, di antara tebing-tebing karang. Untuk mencapai pantai ini, dari tempat parkir kita harus menuruni puluhan anak tangga dan melewati celah sempit mirip gua di antara tebing. Berkat ombak yang besar dan panoramanya yang menawan, pantai ini menjadi salah satu pantai favorit turis di Bali. Popularitas pantai yang berada di Kawasan Bukit, tepatnya di Desa Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung ini meningkat pesat setelah dipakai sebagai salah satu lokasi syuting Film Eat, Pray & Love yang dibintangi Julia Robert. Sejak film tersebut tayang di bioskop, pantai ini semakin tersohor dan tak pernah sepi turis, terutama turis asing penggemar selancar. Maklum, ombak di pantai ini memang sangat bagus untuk olahraga selancar sehingga menarik kedatangan para peselancar dari berbagai negara. Selain ombak, daya tarik pantai ini adalah pasir putih, laut biru dan tebing-tebing karang yang unik. Jadi, bila Anda bukan penggemar selancar tak usah khawatir. Anda bisa berenang, berjemur atau bermain pasir di pinggir pantai.
Pantai Suluban (Blue Point)
Tak jauh dari Pantai Padang-Padang, ada satu pantai indah lagi yang layak untuk dikunjungi, yaitu Pantai Suluban atau yang lebih dikenal dengan nama Blue Point di kalangan turis asing. Nama Blue Point berasal dari nama hotel yang bertengger di tebing yang berada di pinggir pantai ini. Pantai Blue Point mirip dengan Pantai Padang-Padang yaitu : berpasir putih, dikelilingi tebing-tebing tinggi, dan memiliki ombak yang bagus untuk olahraga selancar. Jadi, pengunjung pantai kebanyakan adalah para pecinta selancar. Untuk mencapai bibir pantai, kita juga harus menuruni puluhan anak tangga dan melewati celah di antara tebing-tebing karang. Ada dua jalan menuju Pantai Blue Point, yaitu Jalur Pantai Padang-Padang atau Jalur Pura Uluwatu. Kita bisa memilih salah satunya. Namun, menurut saya lebih enak melewati jalur Padang-Padang karena kita hanya menuruni sedikit anak tangga. Bila kita memilih lewat Jalur Pura Uluwatu, kita harus menuruni ratusan anak tangga yang cukup curam dan menguras energi.
Pantai Green Bowl
Masih di Kawasan Semenanjung Bukit, ada satu pantai indah lagi yang belum begitu terkenal, yaitu Pantai Green Bowl. Pantai cantik ini memiliki tiga nama yang semuanya dari Bahasa Inggris, yaitu Pantai Green Bowl, Pantai Bali Cliff, dan Hidden Beach. Tentunya ada alasan tersendiri dibalik pemberian tiga nama tersebut. Dinamakan Pantai Green Bowl, karena dulu ada perusahaan yang bernama PT. Green Bowl yang akan membangun hotel (resort)di dekat pantai ini. Sedangkan nama Pantai Bali Cliff diberikan karena dulunya ada sebuah hotel bernama Bali Cliff (yang sekarang sudah tutup), yang berada di bibir tebing di atas pantai ini. Nama terakhir, Hidden Beach, diberikan karena letak pantai ini yang benar-benar tersembunyi di balik tebing. Dari tiga nama tersebut, yang paling populer adalah Green Bowl, terutama di kalangan turis asing dan peselancar. Saya juga senang dengan nama tersebut, karena selain terdengar indah juga lebih komersil.
Karakter Pantai Green Bowl mirip dengan Pantai Padang-Padang dan Blue Point, yaitu : berpasir putih, dikelilingi tebing-tebing karang, dan memiliki ombak yang bagus untuk olahraga selancar. Untuk mencapai bibir pantai, kita juga harus menuruni ratusan anak tangga yang cukup terjal. Bedanya, letak pantai ini lebih tersembunyi karena berada di bawah tebing yang tinggi dan tertutup pepohonan. Dari atas tebing, kita hanya bisa melihat laut biru dan tidak bisa melihat bibir pantai. Selain itu, Pantai Green Bowl masih sangat sepi dan tidak ada bangunan apa pun di sekitar pantai. Tidak ada suara bising kendaraan bermotor maupun pedagang asongan di pantai ini.
Salah satu keunikan Pantai Green Bowl yang tidak dimiliki pantai lain adalah pantai ini memiliki beberapa gua yang dihuni ribuan kelelawar. Pada siang hari, kelelawar-kelelawar tersebut tidur menggantung di bagian atap gua. Sedangkan pada malam hari, kelelawar-kelelawar tersebut terbang keluar gua untuk mencari makan. Sepertinya kelelawar-kelelawar tersebut sudah terbiasa dengan kehadiran para turis. Mereka tetap tidur dengan nyaman di dalam gua walaupun banyak turis yang berfoto-foto di sekitarnya. Beberapa kelelawar saja yang agak terganggu dengan kehadiran para turis, dan beterbangan di dalam gua. Dengan adanya ribuan kelelawar tersebut gua menjadi berbau tidak sedap. Bau pesing dan apek sangat menusuk hidung. Kita harus menutup hidung atau menahan nafas kalau ingin berfoto di dekat kelelawar tersebut. Namun, bila kita malas mencium bau yang tidak sedap, berfoto di mulut gua juga cukup indah.
Untuk menuju Pantai Green Bowl, dari Denpasar/Kuta arahkan kendaraan menuju Uluwatu melalui Jalan Raya Uluwatu. Sekitar 1 km setelah Objek Wisata Garuda Wisnu Kencana, kita akan menjumpai sebuah perempatan, di mana terdapat Nirmala Supermarket di sebelah kanan jalan. Dari perempatan tersebut, beloklah ke kiri dan terus ikuti jalan tersebut sampai habis (kira-kira 2 km) dan sampailah Anda di tempat parkir Pantai Green Bowl. Dari tempat parkir, kita hanya dapat melihat laut berwarna hijau kebiruan dengan ombak putih bergulung-gulung. Selanjutnya, kita harus menuruni ratusan anak tangga untuk sampai di bibir pantai.
Pantai Karma Kandara
Pantai Karma Kandara termasuk pantai baru di Bali. Pantai ini mulai dikenal publik berkat adanya Hotel & Resort Karma Kandara. Pantai ini juga berada di Semenanjung Bukit, tepatnya di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Seperti pantai-pantai lainnya di Semenanjung Bukit, Pantai Karma Kandara juga berpasir putih bersih dengan air laut hijau kebiruan. Keistimewaan pantai ini adalah panoramanya yang sangat indah dan suasananya yang masih sangat sepi dan alami. Maklum, letak Pantai Karma Kandara yang tersembunyi di balik tebing, membuatnya selalu terjaga kebersihaanya dan bebas polusi. Tak ada secuil pun sampah terlihat di pantai. Memang belum banyak orang yang tahu keberadaan pantai ini. Pengunjungnya kebanyakan adalah turis asing yang merupakan tamu Hotel Karma Kandara ataupun Nammos Beach Club. Turis lokal belum banyak yang mengetahui keberadaan pantai ini. Kalaupun ada, jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari. Mereka tahu Pantai Karma Kandara dari mulut ke mulut.
Yang membedakan Pantai Karma Kandara dengan pantai-pantai lainnya di Semenanjung Bukit adalah keindahan terumbu karangnya. Dengan ber-snorkeling, kita bisa melihat beragam terumbu karang cantik dan ikan-ikan lucu aneka warna. Snorkeling di Pantai Karma Kandara sangat menyenangkan karena pantainya tenang dan dangkal, airnya bening, terumbu karang dan ikannya pun beraneka ragam. Namun, kita harus membawa peralatan snorkeling sendiri karena di sana tidak ada tempat penyewaan alat snorkeling. Kecuali bila kita menginap di Hotel Karma Kandara, kita bisa menyewanya dari pihak hotel.
Untuk menuju Pantai Karma Kandara, dari Denpasar/Kuta arahkan kendaraan menuju Uluwatu melalui Jalan Raya Uluwatu sampai tiba di sebuah pertigaan yang sedikit menikung di Desa Ungasan (sekitar 1,5 km dari Objek Wisata Garuda Wisnu Kencana). Dari pertigaan tersebut, ada tulisan Karma Kandara dan Di Mare di sebelah kiri jalan. Beloklah ke kiri dan ikuti terus jalan tersebut. Perhatikan penunjuk arah yang bertuliskan Karma Kandara dan Di Mare! Selanjutnya kita akan melewati dua pertigaan lagi. Di pertigaan pertama (ada tulisan Karma Kandara juga), kita belok ke kanan. Di pertigaan kedua (ada tulisan Nammos Beach Club, Karma Kandara dan Di Mare), kita belok ke kiri, menuju Di Mare dan Nammos Beach Club. Di Mare adalah nama Restoran Italia di Hotel Karma Kandara sedangkan Nammos Beach Club adalah restoran/bar di pinggir Pantai Karma Kandara. Jangan belok ke kanan, karena jalan yang ke kanan menuju Hotel Karma Kandara. Sebagai informasi, pintu masuk Hotel Karma Kandara dan Restoran Di Mare adalah berbeda dan letaknya sangat berjauhan. Setelah berjalan sekitar 900 meter, sampailah kita di Restoran Di Mare. Parkirlah kendaraan di tempat parkir, di depan pintu masuk restoran atau di depan pura. Dari sana laut sudah kelihatan. Kita tinggal berjalan kaki menuju pantai karena Pantai Karma Kandara berada jauh di bawah tebing.
Dari tempat parkir tersebut, ada dua pilihan untuk menuju Pantai Karma Kandara. Pilihan pertama, untuk yang berkantong tebal dan tak mau repot. Kita bisa mencapai Pantai Karma Kandara melalui Restoran Di Mare. Dari restoran tersebut, ada inclinator (lift miring) yang akan membawa kita turun ke Nammos Beach Club. Restoran/bar yang berada di pinggir pantai tersebut menyajikan Masakan Mediterania dan sea food. Masakan Indonesia juga tersedia bila kita menginginkan. Namun, kita harus merogoh kocek cukup dalam, yaitu sebesar Rp 250.000,00 untuk bisa masuk ke restoran tersebut. Uang tersebut sebagai uang deposit untuk makan dan minum di Nammos Beach Club. Bila kita makan melebihi Rp 250.000,00 kita harus membayar kekurangannya tetapi bila kita makan tidak sampai Rp 250.000,00 sisanya tidak akan dikembalikan.
Pilihan kedua, bagi kita yang ogah bayar (alias suka gratisan) tapi mau sedikit bersusah payah. Dari tempat parkir, kita tinggal jalan kaki melewat sebuah lorong sempit di antara tembok pagar pura dan tembok pagar hotel (dari batu alam), hingga tiba di bibir tebing. Dari tebing yang tingginya sekitar 150 meter dari pantai tersebut, terhampar pemandangan Pantai Karma Kandara yang sangat menakjubkan. Selanjutnya, kita harus berjalan kaki menuruni ratusan anak tangga hingga tiba di pantai.
Thursday, 15 December 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment