Pages

Subscribe:
Powered By Blogger

Thursday 7 November 2013

tanaman obat etnobotani bali fakultas pertanian unud

Keji Beling


Keji Beling atau Kembang bugang disebut  Clerodendrum calamitosum L.  atau Clerodendron calamitosum L termasuk ke dalam famili tumbuhan  Verbenaceae.   Tanaman ini dikenal dengan nama daerah  kayu gambir,  keci beling atau keji beling. Nama asing tanaman ini glaseterplant.  Tumbuhan ini  kaya dengan kandungan kimia,  yang sudah diketahui antara lain:saponin, flavonoida, polifenol, alkaloid dan kalium.
 Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki  sifat ; menghentikan pendarahan, penghancur batu ginjal.

 Bagian tanaman yang digunakan yaitu daun dan akar. 
PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN CARA PENGGUNAANNYA
      Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut :
1.  Demam.   Daun segar 10 g dicuci lalu direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit.  Setelah dingin
     disaring, minum sekaligus.
2.      Digigit ular.   Sepotong akar  sebesar ibu jari dicuci bersih dan dibilas dengan air matang, lalu 
     dikunyah,  airnya ditelan, ampasnya diletakkan pada luka gigitan.
3.  Wasir.    Daun 9 lembar dicuci bersih dan dipotong-potong seperlunya, rebus dengan 3 gelas air bersih
      sampai tersisa 1 1/2 gelas.   Setelah dingin disaring, minum dengan madu seperlunya.
4.  Kencing batu.
      Daun 8 lembar dicuci lalu dipotong-potong seperlunya, rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 1/4
      gelas.     Setelah dingin disaring, minum dengan madu seperlunya.  Sehari 3 kali 3/4 gelas.
 5.  Kencing nanah.   Daun kembang bugang 6 lembar, daun pegagan 10 lembar, daun picisan 20 lembar,
       daun jintan 25 lembar, daun meniran 12 sirip, daun murbei 9 lembar, daun sendok 8 lembar, daun
       kumis kucing 50 lembar, daun bengang 8 lembar, gula enau 3 jari, dicuci dan dipotong-potong
       seperlunya.     Rebus dengan 4 gelas air bersih sampai airnya tersisa 2 1/4 gelas.  Setelah dingin
       disaring,  lalu diminum.  Sehari 3 x 3/4 gelas.
CARA BUDIDAYA
       Perbanyakan tanaman menggunakan  biji atau stek.    Pemeliharaan  tanaman ini mudah, seperti tanaman lain  dibu­tuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban  tanah  dan pemupukan terutama pupuk dasar.    Tanaman ini menghendaki tempat yang  cukup matahari.

Meniran

Meniran disebut juga Phyllanthus urinaria Linn. untuk yang batangnya berwarna hijau kemerahan,atau phylanthus niruri untuk yang batangnya berwarna coklat pucat.Tanaman ini di kenal dengan nama daerah Memeniran atau meniran merah.Tumbuhan ini kaya dengan kandungan kimia yang sudah diketahui antara lain : - Filantin,-hipofilantin,-kalium,-damar,-tanin.Dalam farmakologi Cina meniran disebut sebagai tanaman yang memiliki rasa agak asam dan sejuk.Sedangkan bagian tanaman yang dapat digunakan seluruhnya dengan dikeringkan/dianginkan. Namun perlu diingat juga, tanaman meniran menimbulkan efek impotensi apabila terlalu banyak dikonsumsi.
.
Bedasarkan  berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun – temurun dari berbagai negara dan daerah,tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sbb :
1.        Nephritic edema (Radang ginjal dengan protein dalam air seni )
      Cara pemakaian: Setengah genggam daun meniran ditambah 3 gelas air, rebus sampai ¾ nya, ditambah   madu.secukupnya, gunakan sehari 3 kali ¾ gelas. Minum banyak air putih.
2.    Susah kencing disertai sakit perut / pinggang
       Tujuh batang tanaman segar direbus dengan 2 gelas air sampai jadi 1 gelas, minum 3 kali sehari sekali   minum 1/3 gelas       
3.     Nyeri saat buang air kecil
      Lima batang meniran berikut akarnya, direbus dengan 2 gelas air menjadi 1 gelas, minum banyak air putih.
4.        Batu Ginjal
     Satu sendok daun kumis kucing yang dihaluskan, ditambah 7 batang meniran berikut akarnya, direbus dalam 2 gelas air menjadi 1 gelas. Minum sehari 3 x 1/3 gelas.dan minum banyak air putih.
5.        Disentri
       Tanaman segar 30-60 gram direbus dalam 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas. Airnya diminum 2x sehari.
6.       Hepatitis   Herba segar 30-60 gram direbus. minum sehari sekali. 
7.    Rabun senja, Herba segar 15-20 gram tambah hati ayam, tim.
8.    Bisul di kelopak mata,  Celupkan bagian mata yang bisul ke dalam air rebusan meniran yang masih hangat kuku diulang beberapa kali dalam sehari.
9.        Rheumatik,  Minum rebusan air meniran . 
10.  Digigit anjing gila
      Herba segar sebanyak 4-6 gram direbus lalu diminum. Untuk pengobatan luar, tempelkan luka dengan tanaman yang digiling/dihaluskan dan dicampur  nasi.
11.    Sakit ayan
     Daun meniran ¾ genggam, direbus dengan air bersih 5 gelas, sampai mendidihhingga tinggal setengahnya. Minum 3x3/4 gelas per hari.
      
CARA BUDIDAYA
Perbanyakan tanaman menggunakan biji. Biji disemaikan dan di pindah. Pemeliharaan tanaman ini mudah,seperti tanaman lain dibutuhkan cukup air dangan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk dasar

etnobotani bali universitas udayana fakultas pertanian

http://agusandisulhan.blogspot.com/2013/11/tanaman-patahtulang-euphorbia-tirucalli.html

Patah Tulang


 
Patah tulang disebut  Euphorbia tirucalli L.
Termasuk ke dalam famili tumbuhan  Euphorbiaceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah, sesuru, tikel balung, kayu leso kayu tabar atau kayu potong. Nama asingnya milk bush, finger tree atau potlood-plant.
 Tumbuhan ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui, antara lain ; Getah mengandung senyawa euphorbone, taraksasterol, alpha-laktucerol, euphol, senyawa damar yang menyebabkan rasa tajam atau menyebabkan kerusakan pada selaput lendir, kautschuk (zat karet) dan zat pahit.Getah pohon patah tulang beracun, apabila termakan mula-mula terasa hambar di lidah, lama-lama menyebabkan rasa tebal di lidah. Apabila mata terkena getah pohon patah tulang, harus segera dicuci/dibilas dengan santan atau air kelapa untuk menetralisirnya, karena dapat berakibat kebutaan. Bagian yang digunakan sebagai obat adalah akar, batang, ranting dan getahnya.
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun - temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit - penyakit sebagai berikut :
1.      Kulit tertusuk duri.
Bagian tubuh yang kulitnya tertusuk duri atau pecahan kaca di oleskan getah patah tulang. Getah itu akan mengeluarkan sendiri duri-duri dari kulit
2.      Kapalan (klavus), kutil.
Dahan dan ranting ½ kg, cuci rebus dengan 4 liter air sampai tersisa 2 liter. Bagian tubuh yang kulitnya menebal atau ada kutilnya direndam dalam air godokan tadi sewaktu masih hangat, selama ½ jam. Setelah dikeringkan, oleskan param yang terbuat dari terasi yang telah ditumbuk halus, dicampur dengan putih telur, lalu di balut. 
3.  Tulang patah (fraktur). 
a.       Kulit diatas tulang yang patah digosok dengan getah patah tulang. 
b.      Kulit luar dahan patah tulang digiling halus. Tempelkan di atas tulang yang patah, lalu dibalut. 
4.      Tahi lalat. 
Tahi lalat digosok dengan air jeruk nipis, lalu dengan kapas tahi lalatnya dilumas dengan getah patah tulamg. Lakukan beberapa kali sehari, bila sudah kering diulang.  Hati-hati jangan kena mata. 
5.      Sakit gigi. 
Beberapa tetes getah patah tulang dengan kapas yang bersih  dilumaskan pada gigi yang sakit dan berlubang. Lakukan 1-2 kali sehari, hati-hati jangan sampai mengenai gigi yang sehat.
 
CARA BUDIDAYA:Perbanyakan tanaman menggunakan  stek. Pemeliharaan  tanaman ini mudah, seperti tanaman lain  dibu­tuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban  tanah  dan pemupukan terutama pupuk dasar.

Tanaman Patahtulang (Euphorbia tirucalli L.). F. Euphorbiaceae


.
Deskripsi
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4e/Euphorbia_tirucalli_Blanco1.210b.png/150px-Euphorbia_tirucalli_Blanco1.210b.png
http://bits.wikimedia.org/static-1.22wmf22/skins/common/images/magnify-clip.png
Lukisan tumbuhan patah tulang
Patah tulang adalah tumbuhan perdu yang tumbuh tegak. Tingginya adalah 2-6 m dengan pangkal berkayu, bercabang banyak, dan bergetah seperti susu yang beracun.Tumbuhan ini memiliki ranting yang bulat silindris berbentuk pensil, beralur halus membujur, dan berwarna hijau. Setelah tumbuh sejengkal, akan bercabang dua yang letaknya melintang, demikian seterusnya sehingga tampak seperti percabangan yang terpatah-patah.
Daunnya jarang, berselang-seling,terdapat pada ujung ranting yang masih muda, dan berukuran kecil-kecil. Berbentuk lanset, panjangnya 7-22 mm, dan cepat rontok.Penumpu daun yang sangat kecil berkelenjar dan berbulu halus terletak pada bagian bawah daun.
Bunganya uniseksual,tersusun dalam mangkuk, warnanya kuning kehijauan, dan keluar dari ujung ranting Biasanya, tumbuhan ini lebih banyak menghasilkan bunga jantan ketimbang bunga betina. Patah tulang berbunga pada bulan Oktober dan berbuah pada November-Desember dan penyerbukan dilakukan oleh serangga
Persebaran dan habitat
Penyebaran asli tanaman ini daerah tropis Afrika, aslinya tersebar dari Angola hingga Zanzibar. Namun secara luas ditanam dan dinaturalisasi di seluruh daerah tropis dan subtropis. Di Malesia, belum dilaporkan tumbuhan ini tersebar dari Borneo dan New Guinea. Di Indonesia, ditanam sebagai tanaman pagar, tanaman hias, tanaman obat, dan tumbuh liar. Dapat ditemukan dari dataran rendah sampai pada ketinggian 600 mdpl. Tumbuhan ini suka tempat terbuka yang terkena cahaya matahari langsung. Namun demikian, habitat aslinya terdapat di semak-semak kering, dan dinaturalisasi di semak-semak, hutan terbuka, dan padang rumput hingga pada ketinggian 2 m.
Hama dan penyakit
Tumbuhan patah tulang punya kecenderungan untuk tidak diserang penyakit karena getahnya yang beracun. Namun demikian, dilaporkan ada beberapa hama yang menyerang patah tulang, yakni Meloidogyne incognita, Cuscuta spp. dan Botrytis spp. Tercatat, Botrytis spp. menyebabkan batang dan akar membusuk sewaktu kondisi panas dan lembab. Selain itu, gabungan antara Meloidogyn spp. dan Botrytis spp. menyebabkan dapat merusak tumbuhan dalam waktu singkat.
Kemampuan dan manfaat
Getah tumbuhan ini bersifat asam, mengandung senyawa euforbon, taraksasterol, α-laktuserol, eufol, senyawa damar yang menyebabkan rasa tajam ataupun kerusakan pada lendir, kautschuk (zat karet), dan zat pahit. Namun demikian, zat obat dari herba ini adalah glikosid, sapogenin, terpenoid dan asam ellaf. Tumbuhan ini juga digunakan untuk meracuni ikan sehingga mudah didapat. Minyak yang didapatkan dari getahnya nampaknya bermanfaat untuk pemanfaatan pada linoleum, jas kain minyak dan industri kulit sandang. Kayu keras, putih, serat kayu yang padat dari tumbuhan patah tulang ini digunakan untuk kasok, mainan dan melapisi dengan lapisan kayu halus. Hasil arangnya cocok untuk digunakan sebagai bubuk mesiu.
Di Jawa, beberapa penulis mencatat tapal dari batang atau kulitnya dapat dipergunakan untuk menyembuhkan patah tulang dan menyembuhkan penyakit kulit. Selain itu, getah patah tulang juga dapat mengeluarkan duri yang yang tertancap dan gabungan antara umbi gadung cina dan buah gondang serta getah dari tumbuhan patah tulang ini dapat menyembuhkan frambusia. Tumbuhan patah tulang juga disebut oleh Hartwell (1969) digunakan sebagai penyembuhan tradisional untuk kanker, tumor, kapalan, dan kutil di Brazil, India, Malaya, dan Indonesia. Akarnya dapat digunakan untuk mengeluarkan bisa ular, di Maluku dan Malabar, tumbuhan ini dapat digunakan untuk merangsang muntah dan antisipilisSementara, Suku Kulawi di Sulawesi Tengah memanfaatkan daun dari tumbuhan ini sebagai diuretik (peluruh air seni), sementara getahnya dapat menyembuhkan sakit gigi.
Getahnya sangat beracun, ko-karsinogenik, seperti sesuru yang satu genus dengannya. Walau demikian, getah dari sesuru mengandung zat lain, yaitu 3-0-angeloylingenol Apabila memerciki mata, dapat menyebabkan kebutaan, iritasi, dan merangsang muntah apabila tertelan. Getah dari tumbuhan ini juga dapat dijadikan insektisidalayaknya mindi kecil. Patah tulang juga dikenal beracun untuk nematoda dan efektif pula terhadap larva Aedes aegypti dan Culex quinquefasciatus, sehingga tidak salah ranting patah tulang yang sudah kering bisa digunakan untuk mengusir nyamuk. Kemudian, dapat juga mematikan bakteri Staphlococcus aureus, moluska Lymneae natalensis dan Biomphalaria gabrata.



Sifat dan khasiat Patah Tulang
Patah Tualng berbau lemah, rasa mula-mula tawar,lama kelamaan timbul rasa tebal di lidah. Getahnya beracun (toksit) da perangsang muntah.
Akar dan ranting berkhasiat untuk mengatasi nyeri lambung (gastritis), tukak rongga hidung,rematik,tulang terasa sakit,nyeri syaraf,wasir dan sifilis. Batang kayu di gunakan untuk sakit kulit,kusta (Morbus Hansen) serta baal pada kaki dan tangan
Cara Pemakaian
  • Giling Halus akar dan ranting patah tulang yang telah dikeringkan menjadi bubuk. Campur dengan lontong beras sampai merata,lalu bentuk menjadi pil kecil-kecil sebesar telur cecak. Jemur sampai kering supaya bisa di simpan. Mkan jika perlu.
  • Untuk pemakaian luar tumbuk halus herba segar, lalu terapkan ke tempat yang sakit, seperti bisul,kurap terkilir,tuang patah,rematik,tai lalat membesar dan gatal,cacar ular (herpes zooster) borok atau ulkus karena prambusia,sakit gigi,radang,radang telinga dan tertusuk duri atau tulang ikan. bisa juga campur herba segar yang di tumbuk halus dengan susu untuk penyakit kulit,seperti gatal-gatal kurap,tumor,kutil dan kapalan.

Friday 11 October 2013

ISBD TENTANG IPTEK FAKULTAS PERTANIAN UNUD



Iptek

Manusia sains dan teknologi
Manusia, sains dan teknologi adalah satu kesatuan yang saling berkaitan. Bumi berputar pada porosnya, begitu pula dengan kehidupan manusia tentu berputar sesuai dengan kehendakNya. Seiring dengan perubahan zaman maka sains dan teknologipun ikut berkembang. Sains merupakan ilmu pengetahuan yang reatur serta kebenarannya dapat teruji. Sedangakn tekhnologi adalah keterampilan manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam yang berguna untuk memberikan kemudahan dalam menjalankan kehidupan. Tekhnologi ada 3 macam, yaitu tekhnologi modern, tekhnologi madya dan tekhnologi tradisional.
 Perkembangan iptek memberikan dampak yang besar bagi kehidupan manusia, baik itu dampak positif maupun dampak negative. Berikut adalah dampak positif perkembangan iptek:
1.      Mempermudah kehidupan manusia, contohnya alat transfortasi.
2.      Dapat menguak kebesaran Alloh SWT yang telah tercantum dalam Al-Quran sehingga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Alloh.
3.      Mendukung manusia kearah kemuliaan yang sesungguhnya sehingga manusia menjadi lebih beradab dan berbudi.
Adapun dampak negatifnya, antara lain:
1.      Penggunaan iptek yang disalahgunakan akan mnghancurkan moral anak bangsa. Contohnya membuka situs porno
2.      Menimbulkan persaingan yang tidak sehat karena ingin bertahan dalam era yang semakin maju.
3.      Menyebabkan polusi udara dan global worming.
4.      Penyempitan lahan.
Dampak positif dan negative di atas adalah sebagian kecil yang di hasilkan dari perkembangan sains dan tekhnologi (iptek). Untuk itu agar manfaat iptek lebih terasa maka kita harus menggunakan sumber daya alam dengan secukupnya serta menggunakan bahan yang ramah lingkungan agar dampak negatifnya lebih sdikit.
Perkembanga iptek haruslah di landasi dengan pertimbangan nilai, moral dan agama agar perkembangan iptek lebih terasa manfaatnya dan memberikan kemaslahatan bagi kehidupan manusia. Apabila perkembangan iptek tidak berklandaskan nilai, moral dan agama maka bukan tidak mungkin akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bahkan akan menjeumuskan kita pada kekufuran