BAB II
PEMBAHASAN
Secara
ringkas, daur karbon merupakan salah satu siklus biogeokimia dimana terjadi
pertukaran / perpindahan karbon antara
bidang-bidang biosfer, geosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Kenapa sering
dibarengi dengan oksigen??? hal ini karena siklus
karbon sangat terkait dengan oksigen, terutama dalam hal fotosintesis dan
respirasi. Sesuai dengan pengertian tadi, ada empat tempat keberadaan untuk
karbon, yaitu : Biosfer (di dalam makhluk hidup), Geosfer (di dalam bumi),
hidrosfer ( di air), dan atmosfer ( di udara).
Siklus karbon terjadi di daratan dan perairan. tidak ada perbedaan yang
significant karena tempat yang berbeda tersebut. Yang berbeda hanyalah
organismenya.
2.1
PROSES DALAM SIKLUS KARBON
Secara
umum, karbon akan diambil dari udara oleh organisme fotoautotrof (tumbuhan,
ganggang, dll yang mampu melaksanakan fotosintesis). organisme tersebut, sebut
saja tumbuhan, akan memproses karbon menjadi bahan makanan yang disebut
karbohidrat, dengan proses kimia sebagai berikut :
6
CO2 + 6 H2O (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil) ↔ C6H12O6 + 6 O2
Karbondioksida + Air (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil)↔ Glukosa + Oksigen
Karbondioksida + Air (+Sinar Matahari yg diserap Klorofil)↔ Glukosa + Oksigen
nah,
hasil sintesa karbohidrat itu dimakan para makhluk hidup heterotrof sebagai
makanan plus oksigen untuk bernafas. Tidak peduli makhluk herbivora, carnivora,
atau omnivora, sumber pertama energi yang tersimpan
dalam karbohidrat adalah tumbuhan. Karbon di dalam sistem respirasi akan
dilepas kembali dalam bentuk CO2 yang nantinya dilepaskan saat pernafasan.
Selain pelepasan CO2 ke udara saat pernafasan, para detrivor (pembusuk) juga
melepaskan CO2 ke udara dalam proses pembusukan. Manusia juga tidak kalah peran
dalam proses ini. Hasil segala pembakaran, mulai dari pembakaran sampah,
pembakaran bahan bakar minyak di dalam kendaraan bermotor, asap pabrik, dan
lain-lain juga melepaskan CO2 ke udara. CO2 di udara nantinya akan ditangkap
oleh tumbuhan lagi dan siklus mulai dari awal lagi.
Di daratan, proses pengubahan CO2 menjadi karbohidrat dan melepaskan oksigen dilakukan oleh tumbuhan darat, sebaliknya, di daerah perairan, peran ini dimainkan oleh organisme-organisme fotoautotrof perairan seperti ganggang, fitoplankton, dan lain-lain. begitupula dengan peran yang melepaskan CO2 ke udara. Hal itu dilaksanakan oleh para detrovor dan organisme heterotrof. Di daratan ada manusia, kambing, sapi, harimau, dll. di lautan ada berbagai jenis ikan dan makhluk-makhluk perairan.
Di daratan, proses pengubahan CO2 menjadi karbohidrat dan melepaskan oksigen dilakukan oleh tumbuhan darat, sebaliknya, di daerah perairan, peran ini dimainkan oleh organisme-organisme fotoautotrof perairan seperti ganggang, fitoplankton, dan lain-lain. begitupula dengan peran yang melepaskan CO2 ke udara. Hal itu dilaksanakan oleh para detrovor dan organisme heterotrof. Di daratan ada manusia, kambing, sapi, harimau, dll. di lautan ada berbagai jenis ikan dan makhluk-makhluk perairan.
2.2
PERMASALAHAN DALAM SIKLUS KARBON
Di
udara, konsentrasi karbondioksida sangat kecil bila dibandingkan dengan oksigen
dan nitrogen (kurang dari 0,04 %). akan tetapi gas
ini adalah gas rumah kaca yang berperan dalam efek rumah kaca. Penambahan gas
ini dapat meningkatkan suhu udara di bumi. Sekarang ini, populasi tumbuhan
semakin berkurang (banyak hutan rusak dan lain-lain ) sedangkan kedaraan
bermotor bertambah banyak. Jadi kita bisa bayangkan bahwa pelepasan CO2 ke
udara tidak sebanding dengan pengubahannya oleh tumbuhan menjadi Karbohidrat.
ini akan mempengaruhi keseimbangan atmosfer dan keseimbangan ekosistem di bumi
Penjelasan
lebih lanjut yang cukup lengkap, penulis ambil dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. bahan berikut ini
bisa digunakan sebagai tambahan.
Siklus karbon
adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer,
hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki
siklus karbon yang hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).
Dalam
siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama
yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah
atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan
material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan
(termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan
sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran
karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi,
dan biologi yang bermacam-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar
dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami
pertukaran yang lambat dengan atmosfer.
Neraca
karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan
keluar) antar reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus
karbon (misalnya atmosfer - biosfer). Analisis neraca karbon dari sebuah kolam
atau reservoir dapat memberikan informasi tentang apakah kolam atau reservoir
berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon dioksida.
Karbon
dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:
-
Melalui pernafasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan
reaksi eksotermik dan termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau
molekul organik lainnya) menjadi karbon dioksida dan air.
-
Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri mengurai
senyawa karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi
karbon dioksida jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika tidak tersedia
oksigen.
-
Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung
menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran bahan
bakar fosil seperti batu bara, produk dari industri perminyakan (petroleum),
dan gas alam akan melepaskan karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di
dalam geosfer. Hal inilah yang merupakan penyebab utama naiknya jumlah karbon
dioksida di atmosfer.
-
Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau kalsium
oksida, dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang
akan menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.
-
Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida terlarut
dilepas kembali ke atmosfer.
-
Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke atmosfer.
Gas-gas tersebut termasuk uap air, karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon
dioksida yang dilepas ke atmosfer secara kasar hampir sama dengan jumlah karbon
dioksida yang hilang dari atmosfer akibat pelapukan silikat; Kedua proses kimia
ini yang saling berkebalikan ini akan memberikan hasil penjumlahan yang sama
dengan nol dan tidak berpengaruh terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer
dalam skala waktu yang kurang dari 100.000 tahun.
Sekitar 1900 gigaton
karbon ada di dalam biosfer. Karbon adalah bagian yang penting dalam kehidupan
di Bumi. Ia memiliki peran yang penting dalam struktur, biokimia, dan nutrisi
pada semua sel makhluk hidup.
Dan kehidupan memiliki peranan yang penting dalam siklus karbon:
- Autotrof adalah organisme yang menghasilkan senyawa organiknya
sendiri dengan menggunakan karbon dioksida yang berasal dari udara dan air di
sekitar tempat mereka hidup. Untuk menghasilkan senyawa organik tersebut mereka
membutuhkan sumber energi dari luar. Hampir sebagian besar autotrof menggunakan
radiasi matahari untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut, dan proses produksi
ini disebut sebagai fotosintesis. Sebagian kecil autotroph memanfaatkan sumber
energi kimia, dan disebut kemosintesis. Autotroph yang terpenting dalam siklus
karbon adalah pohon-pohonan di hutan dan daratan dan fitoplankton di laut.
Fotosintesis memiliki reaksi 6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2
- Karbon dipindahkan di
dalam biosfer sebagai makanan heterotrop pada organisme lain atau bagiannya
(seperti buah-buahan). Termasuk di dalamnya pemanfaatan material organik yang
mati (detritus) oleh jamur dan bakteri untuk fermentasi atau penguraian.
Sebagian besar karbon
meninggalkan biosfer melalui pernafasan atau respirasi. Ketika tersedia
oksigen, respirasi aerobik terjadi, yang melepaskan karbon dioksida ke udara
atau air di sekitarnya dengan reaksi C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O. Pada keadaan
tanpa oksigen, respirasi anaerobik lah yang terjadi, yang melepaskan metan ke
lingkungan sekitarnya yang akhirnya berpindah ke atmosfer atau hidrosfer.
Tumbuhan hijau dan hewan serta
organisme yang lain berperan aktif dalam
kelangsungan siklus karbon. CO2 merupakan salah satu
komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis. Dengan
bantuan energi cahaya maka CO2 merupakan
salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya
fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya maka CO2 dan H2O oleh tumbuhan hijau
akan diubah menjadi senyawa organik berupa
glukosa (C6H12O6) dan Oksigen ( O2) melalui reaksi yang disederhanakan sebagai
berikut :
C6 H12 O6 = 6 O26 C O2 + 6 H2
Oksigen dihasilkan dalam
fotosintesis tersebut akan dimanfaatkan oleh hewan dan organisme lain untuk
respirasi. Dari proses respirasi tersebut akan dihasilkan CO2H2O dan energi
melelui persamaan reaksi yang disederhanakan sebagai berikut :
6CO2 + 6H2O + EnergiC6H12O6 + 6O2
CO2 yang dihasilkan dalam
respirasi tersebut akan dilepas kembali ke lingkungan,
kemudian akan digunakan untuk fotosintesis
tumbuhan hijau begitu seterusnya. Dari
kedua kegiatan tersebut tampak bahwa
fotosintesis dan respirasi saling bekerja sama untuk kelangsungan
siklus karbon dan oksigen. Sejumlah karbon untuk sementara berada dalam
jaringan tumbuhan atau hewan, tetapi karbon tersebut akan kembali
ke siklus setelah tumbuhan atau hewan tersebut mati kemudian diuraikan oleh
makhluk pengurai. Jika sisa-sisa bahan organic
dari pembusukan hewan dan tumbuhantertimbuan d
alam lapis tanah lebih dari 600 juta
tahun maka karbon dikandung akan keluar dari siklus
karbon yang utama. Tetapi oleh panas akan tekanan dalam lapis
kerak bumi zat tersebut akan diubah menjadi bahn baker
fosil misalnya batubara, minyak bumi dan gas
bumi. Jika bahan baker fosil tersebut digunakan
sebagai bahan baker dalam berbagai ndustri
maka karbon yang dikandung akan dilepas kembali
ke lingkungan dalam bentuk CO2 sebagai hasil proses
pembakaran. Selanjutnya CO2 tersebut akan
digunakan kembali oleh tumbuhan hijau untuk
fotosintesis begitu seterusnya.
Dari proses
fotosintesa diatas selain dihasilkan bahan organic berupa
karbohidrat juaga dihasilkan oksigen. Bahan organic hasil
fotosintesa berpindah ke herbivore dan pemangsa dan
kembali ke cadangan melalui respirasi dan
kegiatan bakteri. Sisa bahan organic yang tidak dilapuk melalui proses-proses
geologic lainnya akan membentuk gambut,
batu bara dan minyak bumi.
0 comments:
Post a Comment