Pages

Subscribe:
Powered By Blogger

Saturday 17 May 2014

LAPORAN PRATIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN BEETROOT (BIT)



LAPORAN PRATIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN
BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN
BEETROOT (BIT)


images.jpg

OLEH :

A.A.Gede Garba Yogantara                  ( 1305105057 )
Dicky Marsadi                                       ( 1305105070 )
I Kadek Wahyu Widiatmika                  ( 1305105076 )
Wayan Agus Andi Sulhan                     ( 1305105077 )



FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2013 / 2014
KATA PENGANTAR


“OM SWASTYASTU”
           
Puja dan puji syukur saya panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,Tuhan Yang MahaEsa karena berkat rahmat-Nya lah Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian yang berjudul ‘’ Budidaya Tanaman Beetroot/bit’’ dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.
            Begitu banyak hambatan-hambatan yang saya jumpai selama pengerjaan tugas ini tetapi berkat bantuan dari semua pihak akhirnya semua hambatan itu dapat teratasi. Saya menyadari bahwa dalam tugas yang saya buat ini, masih jauh dari sempurna seperti pepatah mengatakan’’Tiada Gading Yang Tak Retak’’.Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini, agar menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat bagi semua pihak.
            Sebagai akhir kata, saya  juga berharap betapa pun kecil dan sederhananya laporan praktikum ini, semoga bermanfaat bagi pembaca.

OM SANTIH SANTIH SANTIH OM’’




Bukit jimbaran, 12 Mei 2014



Penulis,

dickymarsadi@yahoo.com
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Landasan Teori
Budidaya tanaman merupakan proses menghasilkan bahan pangan dengan memanfaatkan sumber daya tumbuhan, yang di tanam di sesuaikan dengan daerah atau kondisi dan lingkungan serta keadaan iklim tertentu sehingga menghasilkan sesuatu yang menguntungkan bagi diri sendiri maupun orang lain. Ada banyak jenis tanaman yang dapat di budidayakan, terutama tanaman hortikultura. budidaya tanaman hortikultura khususnya tanaman bit merupakan salah satu jenis usaha yang sangat menguntungkan. Selain daya beli masyarakat yang cukup tinggi, tanaman bit merupakan salah satu tanaman yang tidak perlu memerlukan perawatan yang rumit. Tanaman ini mudah tumbuh dalam iklim apapun dan jarang terganggu dengan munculnya berbagai penyakit tanaman.
Bit  merupakan sejenis tanaman umbi-umbian yang kaya akan gizi. Bit memiliki nama latin Beta vulagaris yang berasal dari keluarga tanaman Amaranthaceae. Bit berwarna merah ke ungu-unguan. Bit dapat dijadikan sebagai warna alami makanan. Tanaman bit beasal dari daratan Eropa. Pada zaman Napoleon Bonaparte, tu7mbuhan ini dikenal sebagai penghasil gula. Saat ini tanaman bit lebih banyak dijumpai di daerah Asia.
Bit mengandung karbohidrat yang mudah diubah menjadi energy dan zat besi. Hal ini membantu memperlancar aliran oksigen ke otak sehingga membantu keseimbangan cairan dalam tubuh. Selain itu, bit juga mengandung beberapa zat lain, diantaranya adalah Asam folat, berfungsi membantu untuk mengganti sel tubuh yang rusak. Selain itu asam folat juga baik untu ibu hamil yang berperan dalam pembentukan otak pada bayi. Bit juga mengandung Caumarin yang berfungsi mencegah kanker dan Betasianin yang bermanfaat untuk mencegah kanker.

Dalam melakukan budidaya bit, pemeliharaan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Pada pemeliharaan inilah yang menentukan bagaimana kualitas bit yang dihasilkan dari tanaman tersebut. Proses pemeliharaan ini meliputi beberapa hal yaitu mengenai penyiangan, pemupukan, pengairan dan juga penanggulangan terhadap hama dan penyakit. Penyiangan dapat dilakukan dengan membersihkan lahan dari tanaman pengganggu tanaman utama yaitu gulma. Bit banyak ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1.000 m dpl, terutama bit merah. Akan tetapi, bit putih ditanam pada ketinggian 500 m dpl. Di dataran rendah bit tidak mampu membentuk umbi.
Dengan demikian budidaya tanaman bit sangat menarik untuk lakukan, tidak memerlukan tenaga, waktu dan perawatan yang efektif tetapi kita dapat menghasilkan produk yang banyak. Hanya penyiapan media tanam dan pengolahan tanah yang optimal yang diperlukan untuk tanaman cepat panen ini, karena media yang bagus maka pertumbuhan tanaman akan bagus pula dan jarang bahkan hampir tidak terserang oleh hama dan penyakit.



1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan laporan praktikum ini adalah :
1.                  Bagaimana cara teknik budidaya tanaman bit ?
2.                  Apa saja pengaruh produksi dalam budidaya tanaman bit ?

1.3  Tujuan
Tujuan dalam penulisan laporan pratikum ini adalah :
1.      Untuk mengetahui teknik budidaya tanaman bit
2.      Untuk  mengetahui faktor-faktor pendukung maupun penghambat dalam budidaya tanaman bit.



Widiatmika12@gmail.com
BAB II
METODE DAN TEKNIK BUDIDAYA
2.1  Tempat dan Waktu
Tempat : Di Bedugul, Di lahan Bapak I Wayan Balik Ardita,
 Pada hari Minggu, 04-05-2014

2.2  Teknik Budidaya

A.    Penyiapan lahan
Lahan disiapkan dengan cara mencangkul terlebih dulu area/lahan yang nantinya akan digunakan sebagai penanaman. Pengerjaan lahan ini dilakukan oleh bapak balik sendiri bersama istri dan anaknya serta 2 karyawan lainnya. Setelah selesai menggemburkan tanah kemudian di bentuk petakan/bedengan dengan ukurang 15m x 1m. Karena bapak balik/petani disini menerapkan pertanian organik, maka dalam proses ini tanah di atas bedengan di campurkan langsung dengan pupuk kompos. Kemudian bedengan ditutup dengan plastik mulsa, dan di buatkan lubang tanam dengan jarak 40cm x 30cm.

B.     Penyiapan bibit
Bit dikembangkan dengan cara ditanam bijinya, biji tersebut di tanam dengan cara di tabur di atas tanah/media pembibitan, bibit bit akan tumbuh setelah ditanam 6 hari. Biji bit ini di tabur di atasnya dibuatkan sungkup. Sungkup ini bertujuan untuk menjaga kondisi panas/suhu di sekitar tanaman merata. Dalam artian tanaman tidak terlalu panas dan tidak terlalu lembab. Karena kendala dalam budidaya tanaman ini salah satunya adalah curah hujan. Curah hujan di kawasan bedugul tidak menentu dan rata-rata kondisi suhu disana dingin.

C.     _MG_0874.JPGCara penanaman   
Penanaman bit dilakukan dengan cara memindah bibit bit dari tempat pembibitan ke lahan bedengan, buat lubang tanam sedalam 2cm dan tanam segera bibit tanaman. penanaman dilakukan pada pagi hari. 1 lubang tanam ditanam 1 atau 2 bibit bit. Setelah selesai menanam tanaman bit langsung disiram, penanaman bit disini juga dibawah bedengan yang dibuatkan sungkup.

D.    Pemeliharaan Tanaman dan Pengendalian Hama Penyakit

_MG_0862.JPGTanaman beetroot bit tidak memerlukan pemeliharaan yang khusus. Pemeliharaannya hanya dengan menyiram tanaman secara rutin dengan menggunakan alat siram gembor. Untuk pengendalian gulma disini dilakukan dengan cara manual, dicabut dengan tangan dan gulma tersebut kembali ditimbun ditanah ini bertujuan agar gulma tersebut membusuk dan membantu pengomposan serta penyediaan unsure hara bagi tanah untuk tanaman. Tanaman bit biasanya terserang hama ulat, untuk pengendaliannya bisa dilakukan dengan cara memetik daun yang dimakan ulat tersebut.
Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman bit yang ditemukan tidaklah begitu serius. Beberapa penyakit seperti bercak daun dan bercak hitam ternyata dapat merusak dan menurunkan hasil bit hingga cukup tinggi. Untuk itu, jika gejala penyakit ini terlihat hendaklah segera diberantas dengan fungisida.


E.     Panen dan Pasca panen

   
Kriteria tanaman bit siap panen yaitu setelah tanaman berumur 3-4 bulan dan ciri tanaman siap panen, daun tanaman sudah mulai melebar, umbi bit sudah lumayan besar karena setengah dari umbi bit bisa kita lihat di atas permukaan tanah. Semakin tua umur tanaman bit, maka semakin manis rasanya. Panen dilakukan dengan cara mencabut tanaman bit dan memotong bagian daun bit. Daun bit dikubur digunakan sebagai pupuk.

Pasca panen, disini beliau menanam tanaman sesuai dengan orderan dari salah satu restoran (BALI BUDHA) yang menjadi langgananya, sehingga beliau menanam banyak jenis tanaman khususnya sayuran yang dibutuhkan oleh restoran tersebut. Jadi sudah jelas bahwa beliau hanya memasarkan hasil panennya ke restoran yang menjadi langganan beliau.




BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Faktor yang Mempengaruhi Produksi Tanaman
            Faktor yang  mempengaruhi produksi tanaman dibedakan menjadi dua yaitu faktor dalam (genetik) dan faktor luar(lingkungan)  :
1.      Faktor dalam (genetik)
            Faktor dalam atau faktor genetik adalah faktor dari tanaman itu sendiri , yaitu sifat yang terdapat didalam benih yang digunakan dalam budidaya.yang dimana faktor genetik ini membawa sifat induk yang menurut pada keturunannnya yang bisa diperbanyak dengan cara secara generatif  maupun vegetatif. Selain dari gen, faktor dalam lainnya dari hormon. hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi yang memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses pertumbuhan dan perkembangan  pada produksi tanaman.
2.      Faktor luar (lingkungan)
            Faktor luar  yang mempengaruhi produksi tanaman yang paling penting adalah faktor iklim.yang terdiri dari suhu , cahaya matahari , angin , dan kelembaban
a)      Suhu
             jika pada suhu extrim makan tumbuhan  akan mengalami terjadi perusakan enzim atau nonaktif pada saat diatas atau dbawah kisaran optimal   berakibat pada non aktifatnya enzim. Maka pada suhu ini lah yang menentukan produksi dari tanaman tersebut bisa memproduksi banyak hasil contoh seperti buah beetroot yang biasannya ditanam dengan ketinggian 1.000 Meter Dari permukaan laut yang suhunya kira-kira18 sampai 22 derajat celcius pada siang hari yang membuat produksi beetroot baik.
b)     Cahaya matahari
             cahaya adalah energy terbesar bagi tumbuhan  yang diperlukan dalam proses fotosintesis. Faktor cahaya yang berpengaruh adalah intensitas cahaya karena didaerah tropis intensitas cahaya sering berkurang dikarenakan tertutup oleh awan yang tebal terutama pada musim hujan sehingga matahari tidak dapat menyinari tumbuhan dan sehingga tumbuhan lambat untuk berfotsintesis seprti yang kita ketahui bahwa di daerah bedugul sering terjadinnya kabut yang sehingga menutupi penyinaran dari matahari tersebut.
c)      Angin
            Angin adalah unsure yang penting bagi tanaman karena angin dapat mengatu penguapan atau temperature. Selain itu juga angin dapat membantu penyerbukan pada tanaman.dan bisa membawa uap air sehingga udara panas menjadi sejuk dan membawa gas- gas yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
d)     Kelembaban
            Kelembaban ini berkaitan dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan terkait dengan laju pengakut air dan unsure hara terlalut. Kelmbaban rata-rata dibedugul 65% sampai 92.5%
Selain faktor iklim yang mempengearuhi produksi tanaman tidak kalah pentingan faktor tanah dan faktor  air. Faktor tanah memberikan unsure – unsure mineral baik sebagai medium pertukaran maupun sebagai tempat persediaan  dan sebagai tempat berpegangnnya dan bertumpunnya tanaman agar tegak dan tanah yang ditanamin tanaman dikembun pak balik sangat lah subur karena tanah yang ada dperkebunan pabalik menggunakan system pertanian organik. Faktor air sangat diperlukan oleh tanaman yang harus tersedia untuk mencukupi kebutuhan untuk evapotranspirasi dan sebagai pelarut , bersamaan dengan hara terlarut membentuk larutan yang akan diserap oleh akar tanaman.





Garba_yogantara@yahoo.co.id
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Budidaya beetroot (bit) merupakan salah satu jenis usaha pertanian yang sudah banyak dilakukan, karena tanaman ini tidak memerlukan perawatan yang rumit dan dapat tumbuh dalam iklim apapun serta resiko terserang hama penyakit juga kecil. Budidaya tanaman dengan metode perlakuan yang berbeda jelas memberikan kita hasil yang berbeda pula, ini dapat kita peroleh dari beberapa langkah/tahap yang perlu diperhatikan didalamnya yaitu : sanitasi dan pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dsb.

4.2 Saran
ü  Pengolahan lahan/sanitasi harus dilakukan dengan baik ini bertujuan agar gulma tidak dapat tumbuh dengan subur/mengurangi tingkat tumbuh gulma di sekitar area penanaman. Apalagi dengan teknik pengolahan dan penerapan budidaya secara organik, Sekaligus pembuatan saluran drainase dan pembuatan bedengan serta pembuatan sungkup.
ü  Dalam penerapan pertanian organik ini sangat baik dan efektif karena di jaman sekarang sedikit orang/petani yang mampu bertani organik. Teruskan dan tingkatkan karena langkah ini sangat berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan khususnya (mikroorganisme yang ada di dalam tanah) dan bahkan terhadap kesehatan manusia akan konsumsi pangan.



BAB V
DAFTAR PUSTAKA

0 comments: