Pemuliaan Tanaman
“PENAMPILAN GENOTIP
TANAMAN TOMAT
( Lycopersicum
Esculentum Mill. )
HASIL MUTASI BUATAN
PADA KONDISI STRESS AIR DAN KONDISI OPTIMAL”
Sri Hartati
OLEH :
NYOMAN TRYADI
CAHYA NUGRAHA (1305108082)
I WAYAN ADI
WIRAWAN (1305105073)
I KADEK WAHYU
WIDIATMIKA (1305105076)
WAYAN AGUS ANDI
SULHAN (1305105077)
Ropaidah (13050105036)
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
UDAYANA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Benih
merupkan simbol dari suatu permulaan, yang merupakan inti dari kehidupan di
alam semesta dan yang paling penting adalah kegunaannya sebagai penyambung dari
kehidupan tanaman. Benih adalah biji tanaman yang digunakan untuk tujuan
pertanaman. Pada konteks agronomi, benih dituntut untuk bermutu tinggi sebab
benih harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimum dengan sarana
teknologi yang maju (Sadjad, 1977 dalam Sutopo, 2010 : 1-2).
Faktor
benih sangat menentukan keberhasilan produksi . Suatu fenomena yang terjadi
bahwa kebanyakan benih – benih saat ini memiliki daya viabilitas serta vigor
benih tidak sejalan dengan apa yang diharapkan untuk mampunya benih itu tumbuh.
Petani sering dirugikan dengan kondisi benih dengan kualitas yang sangat
rendah, sehingga berdampak pada biaya budidaya yang lebih tinggi yang tidak
sebanding dengan hasil produksi padi pada akhirnya.
Menurut
Sutopo (2010 : 2), benih dengan mutu tinggi sangat diperlukan karena merupakan
salah satu sarana untuk dapat menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimal.
Mutu benih mencakup pengertian : (1) Mutu genetik yaitu penampilan benih murni
dari spesies atau varietas tertentu yang menunjukkan identitas genetik
dari tanaman induknya, mulai dari benih penjenis, benih dasar, benih pokok
sampai benih sebar. (2) Mutu fisiologis yaitu menampilkan kemampuan daya hidup
atau viabilitas benih yang mencakup daya kecambah dan kekuatan tumbuh benih.
Serta (3) Mutu fisik merupakan penampilan benih secara prima bila dilihat
secara fisik, antara lain dari ukuran dan homogen, bernas, bersih dari campuran
benih lain, biji gulma dan dari berbagai kontaminan lainnya, serta
kemasan yang menarik.
Benih
yang dikatakan memiliki daya pertumbuhan baik adalah benih dengan viabilitas
mencapai 80% ke atas. Benih dengan viabilitas tinggi tentunya memiliki daya
vigor benih yang kuat, karena didukung oleh komponen cadangan makanan dalam
biji yang cukup untuk menopang pertumbuhan awal dari biji sebelum memperoleh
makanan dari dalam tanah. Untuk dapat mengetahui hal – hal tentang viabilitas
dan daya vigor benih tentunya harus dilakukan dengan sebuah penelitian.
Pengujian benih sangat penting, untuk benih – benih yang akan dipasarkan untuk
dibudidayakan oleh petani, sebab benih yang akan diedarkan kepada konsumen
(petani) harus benih yang baik (mutu genetik, fisik, dan fisiologis) Benih
merupakan benda hidup yang mempunyai sifat genetis dan fisiologis sehingga
perlu penanganan secara sungguh-sungguh agar tidak cepat mati atau tidak tumbuh
dan kemurniannya tetap terjaga, yang diperlihatkan oleh pertumbuhannya yang seragam
dan produktivitasnya sesuai dengan deskripsi.
1.2 TUJUAN
Mengetahui
kualitas benih sebelum digunakan sebagai bahan tanaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut
Samuel (2013) benih merupakan sarana produksi yang sangat penting dalam
menentukan keberhasilan budidaya tanaman pangan. Penggunaan bahan tanam
bermutu merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan
pertanaman.Petani sering mengalami kerugian yang sangat besar baik dari
segi biaya maupun waktu yang diakibatkan oleh penggunaan benih yang tidak
bermutu atau tidak jelas asal-usulnya. Kesalahan dalam penggunaan bahan tanam
akan mengakibatkan kerugian jangka panjang. Penggunaan bibit bermutu merupakan
salah satu kunci untuk mendapatkan pertanaman yang mampu memberikan hasil yang
memuaskan. Dalam mendapatkan produksi yang optimal, bibit adalah salah satu
faktor yang mempengaruhinya.
Benih
merupakan salah satu sarana untuk dapat menghasilkan produksi yang
setinggi-tingginya. Karena benih merupakan sarana produksi, maka benih harus
bermutu tinggi (mutu fisiologis, genetik dan fisik) dari jenis yang unggul (Tim
Pengampu, 2011). Mutu benih sendiri dapat dipengaruhi oleh kesehatan
benih. Kesehatan benih ditentukan oleh ada atau tidaknya suatu mikroorganisme
yang terbawa oleh benih seperti jamur, bakteri atau virus. Benih yang sehat
sangat penting dalam produksi tanaman pertanian karena benih adalah awal
untuk mendapatkan tanaman yang sehat.
Oleh karena itu benih harus bebas dari infeksi atau kontaminasi patogen
(Nurdin, 2009).
Menurut
Hasan (2013) mutu benih tanam yang berkualitass tinggi adalah kunci dari
komponen biji-bijian sistem tanaman. Untuk memastikan popuulasi tanaman dengan
laju pembenihan yang wajar dalam berbagai kodisi memerlukan mutu benih yang
tinggi. Selama panen, pengolahan dan penyimpanan, mutu benih yang ditanam
mengalami efek terintregasi dari lingkungan. Banyaknya variasi kualitas benih
dikaitkan dengan perbedaan lingkungan kondisi, pengembangan dan pematangan
benih sementara di pohon induk. Hal yang dapat mengurangi mutu benih selama di
lapangan adalah kondisi lingkungan seperti suhu, curah hujandan kelembaban.
Benih yang biasa digunakan oleh petani adalah benih yang telah mengalami
penyimpanan sehingga benih telah mengalami deteriorasi atau kemunduran benih
(benih yang telah menua). Gejala ini dapat dilihat dengan penurunan
pemunculan bibit yang diikuti oleh lambatnya pertumbuhan dan perkembangan
bibit (Nurmauli dan Numiaty, 2010).
BAB III
METODELOGI
PERCOBAAN
3.1 Tempat dan Waktu :
-
Hari : Rabu
-
Tanggal : 22 Oktober 2014
-
Pukul : 15.00
- Tempat : Kebun Percobaan Fakultas Pertanian
Unud, di Pegok, Jalan Pulau Moyo Denpasar
3.2 Alat dan Bahan :
-
Alat : 3 Tray
pembibitan
Cetok
Hand Sprayer/alat untuk menyiram
-
Bahan : Media tanam/tanah
Benih mentimun, sayur hijau dan bayam cabut
3.3 Cara Kerja :
Ø Isi tray dengan
media tanam.
Ø Jumlah tray yang
diisi media tanam/tanah adalah 40 lubang untuk setiap 1 ulangan.
Ø Siram tray yang
sudah diisi media tanam.
Ø Tanam benih ( setiap
1 jenis benih/40 lubang tanam kemudian dilakukan 3x pengulangan ) sehingga
dalam 1 tray terdapat 3 jenis benih yang berbeda.
Ø Siram kembali
dan pelihara pembibitan.
Ø Pengamatan
dilakukan terhadap jumlah benih yang tumbuh dan tidak tumbuh setiap hari sampai
umur 10 hari. Benih tumbuh artinya telah muncul tunas yang menyembul dari dalam
benih.
Ø Buat grafik
perkembangan benih yang tumbuh.
Ø Hitung kecepatan
tumbuh benih pada 7 hari setelah sebar dan hitung daya tumbuh benih pada 10
hari sejak sebar benih.
Ø
tabulasi
data dan selanjutnya dibahas secara deskriptif dengan membandingkan antar data.
Ø
Rumus:
Daya
Kecambah (DK) = jumlah benih yang berkecambah pada hari ke 7 / jumlah benih
yang dikecambahkan x 100%
Kecepatan
Tumbuh Kecambah (KK) = jumlah benih yang berkecambah pada hari ke 4 / jumlah
benih yang dikecambahkan x 100%
Ø Dengan mencari
jarak tanam dan jumlah biji per lubang tanaman tersebut, hitunglah kebutuhan
benih per hektar dengan mempertibangkan daya kecambah benih berdasarkan uji
kualitas (daya kecambah) benih tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
Praktikum
yang kami lakukan berdasarkan panduan praktikum “uji kualitas benih dan
menghitung kebutuhan benih” yang kami miliki dengan menggunakan benih yang kami
pilih yaitu: 1. Timun, 2. Bayam, 3. Sayur hijau.
Dengan
masing-masing 40 benih timun, 80 benih bayam (masing-masing 2 benih perlubang
tanam) dan 80 benih sayur hijau (masing-masing 2 benih perlubang tanam) dengan
3 kali pengulangan untuk mengetahui jumlah benih yang tumbuh dan tidak tumbuh,
menunjukkan hasil sebagai berikut:
Jumlah
benih yang tumbuh di hari ke-3
U/P
|
Timun
|
Bayam
|
Sayur Hijau
|
I
|
26
|
32
|
12
|
II
|
30
|
30
|
28
|
III
|
23
|
30
|
19
|
Jumlah
benih yang tumbuh di hari ke-4
U/P
|
Timun
|
Bayam
|
Sayur Hijau
|
I
|
38
|
38
|
27
|
II
|
40
|
37
|
35
|
III
|
39
|
37
|
33
|
Jumlah
benih yang tumbuh di hari ke-5
U/P
|
Timun
|
Bayam
|
Sayur Hijau
|
I
|
39
|
39
|
27
|
II
|
40
|
37
|
38
|
III
|
39
|
37
|
34
|
Jumlah
benih yang tumbuh di hari ke-6
U/P
|
Timun
|
Bayam
|
Sayur Hijau
|
I
|
39
|
39
|
29
|
II
|
40
|
37
|
38
|
III
|
39
|
39
|
34
|
Jumlah
benih yang tumbuh di hari ke-7
U/P
|
Timun
|
Bayam
|
Sayur Hijau
|
I
|
39
|
39
|
29
|
II
|
40
|
37
|
38
|
III
|
39
|
39
|
34
|
Kecepatan
Tumbuh Kecambah (KK):
RUMUS:
a. Timun
b. Bayam
c. Sayur
Hijau
Daya
Kecambah (DK):
RUMUS:
a. Timun
b. Bayam
c. Sayur
Hijau
Perhitungan
Kebutuhan Benih per Hektar:
Kebutuhan benih per hektar yang berdasarkan jarak tanam dan jumlah benih
perlubang tanam dan daya tumbuh benih, diperoleh perhitungan untuk
masing-masing tanaman sebagai berikut:
a.
Timun
Diketahui:
Luas lahan = 1Ha =
10.000m2 = 100.000.000cm2
Jarak tanam = 40 cm x 50 cm
Jumalah benih perlubang
tanam = 1 benih.
Daya Kecambah = 98%
Ditanya:
Kebutuhan benih per
hektar?
Jawab:
Jumlah kebutuhan benih
per hektar adalah 50.000 x 1 benih = 50.000 benih, jika daya kecambah benih
adalah 98% maka jumlah kebutuhan benih yang diperlukan dalam luas lahan 1 Ha
adalah
b.
Bayam
Diketahui:
Luas lahan = 1Ha =
10.000m2 = 100.000.000cm2
Jarak tanam = 15 cm x 15 cm
Jumalah benih perlubang
tanam = 2 benih.
Daya Kecambah = 96%
Ditanya:
Kebutuhan
benih per hektar?
Jawab:
Jumlah
kebutuhan benih per hektar adalah 444.444 x 2 benih = 888.888 benih, jika daya
kecambah benih adalah 96% maka jumlah kebutuhan benih yang diperlukan dalam
luas lahan 1 Ha adalah
c.
Sayur Hijau
Diketahui:
Luas lahan = 1Ha =
10.000m2 = 100.000.000cm2
Jarak tanam = 10 cm x 10 cm
Jumalah benih perlubang
tanam = 2 benih.
Daya Kecambah = 84%
Ditanya:
Kebutuhan benih per
hektar?
Jawab:
Jumlah kebutuhan benih per hektar
adalah 1.000.000 x 2 benih = 2.000.000 benih, jika daya kecambah benih adalah
84% maka jumlah kebutuhan benih yang diperlukan dalam luas lahan 1 Ha adalah
4.2 PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan
dengan menggunakan 3 jenis benih tanaman yang berbeda yaitu: 1). Timun, 2).
Bayam, 3). Sayur Hijau dengan masing-masing 40 benih per ulangan sebanyak 3x
dan perlakuan yang homogen.
Jika dibandingkan pertumbuhan antara
masing-masing ulangan dengan benih yang sama pada tanaman timun menunjukkan
pertumbuhan benih yang relative sama atau tidak jauh berbeda pada masing-masing
ulangan. Pada hari ke-3 menunjukkan hasil yaitu: Ulangan I = 26, Ulangan II =
30, dan Ulangan III = 23. Pada hari ke-4
menunjukkan hasil yaitu: Ulangan I = 38, Ulangan II = 40, dan Ulangan III = 39.
Pada hari ke-5 hingga hari ke-7 menunjukkan hasil yaitu: Ulangan I = 39, Ulangan
II = 40, dan Ulangan III = 39.
Sedangkan pada tanaman bayam juga
menunjukkan pertumbuhan benih yang relative sama atau tidak jauh berbeda pada
masing-masing ulangan. Pada hari ke-3 menunjukkan hasil yaitu: Ulangan I = 32,
Ulangan II = 30, dan Ulangan III = 30.
Pada hari ke-4 menunjukkan hasil yaitu: Ulangan I = 38, Ulangan II = 37,
dan Ulangan III = 37. Pada hari ke-5 menunjukkan hasil yaitu: Ulangan I = 39,
Ulangan II = 37, dan Ulangan III = 37.
Pada hari ke-6 sampai hari ke-7 menunjukkan hasil yaitu: Ulangan I = 39,
Ulangan II = 37, dan Ulangan III = 39.
Terakhir pada tanaman sayur hijau
menunjukkan hasil yang berbeda terdapat perbedaan dalam pertumbuhan benih yang
cukup mencolok pada hari ke-3 terutama pada ulangan I hanya sedikit benih yang
tumbuh. Pada hari ke-3 menunjukkan hasil yaitu: Ulangan I = 12, Ulangan II =
28, dan Ulangan III = 19. Pada hari ke-4
mulai memperlihatkan pertumbuhan benih mulai stabil yaitu: Ulangan I = 27,
Ulangan II = 35, dan Ulangan III = 33. Pada hari ke-5 menunjukkan hasil yaitu:
Ulangan I = 27, Ulangan II = 38, dan Ulangan III = 34. Pada hari ke-6 sampai hari ke-7 menunjukkan
hasil yaitu: Ulangan I = 29, Ulangan II = 38, dan Ulangan III = 34.
Dari data hasil praktikum yang kami
lakukan memperoleh hasil sesuai dengan data yang kami buat diatas, pada tanaman
pertama dengan menggunakan benih tanaman timun menunjukkan hasil yang sangat
baik. Baik dari kecepatan tumbuhnya ataupun daya tumbuhnya dengan masing-masing
memperoleh hasil 98%. Sedangkan untuk tanaman kedua dengan menggunakan benih
bayam menunjukkan hasil yang baik juga yaitu 93% untuk kecepatan tumbuhnya dan
96% untuk daya tumbuhnya dan terakhir tanaman ketiga dengan menggunakan benih
sayur hijau menunjukkan hasil yang kurang baik yaitu 79% untuk kecepatan
tumbuhnya dan 84% untuk daya tumbuhnya.
Berdasarkan data yang kami miliki yaitu:
Daya Kecambah (DK), jumlah benih perlubang tanam dan jarak tanaman dapat
ditentukan jumlah benih yang diperlukan untuk luas lahan 1 Ha. Dari perhitungan
kami memperoleh hasil untuk tanaman timun diperlukan benih sebanyak 51.020
benih, tanaman bayam diperlukan benih sebanyak 925.925 benih dan untuk tanaman
sayur hijau diperlukan benih sebanyak benih untuk luas lahan 1 Ha.
BAB
V
SIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR
PUSTAKA
0 comments:
Post a Comment