Laporan
praktikum praktikum pemuliaan tanaman
Pengamatan
fase-fase pembelahan mitosisi
Disusun
oleh :
Wayan
agus andi sulhan
1305105077
Program
studi agroekoeknologi
Fakultas
pertanian
Universitas
udayana
BAB
I
Pendahuluan
1.1
Latar belakang
Pertumbuhan
dan perkembangan setiap organisme
tergantung dari perbanyakan (reproduksi atau pembelahan) sel-sel penyusunnya.Sel sebagai unit fungsional dan struktural mempunyai tanggung jawab dalam proses tersebut.Setiap
kali pembelahan akan diikuti dengan
pembagian organel-organel dan kromosom
dari sel induk (Sastrosumarjo,2006).
Organisme pada umumnya mengenal 3 macam reproduksi sel yaitu amitosis, mitosis dan meiosis.Pembelahan secara amitosishanya terjadi pada organisme
prokariotik dan uniseluler seperti Amoeba, bakteri dan ganggang. Pada
pembelahan tersebut tidak tampak adanya kromosom(Pratiwi,2003).Pembelahan sel
secara Mitosis dan Meiosis pada umumnya berlangsung pada organisme
eukariotik dan multiseluler yang meliputi pembagian inti sel (kariokinesis) dan
pembagian sitoplasma (sitokinesis).Setiap kali pembelahan memiliki
tahapan-tahapan yang didasarkan pada perubahan letak kromosom selama
berlangsungnya proses pembelahan. Setiap tahap pembelahan mempunyai
ciri-ciri tertentu yang dapat diamati proses- prosesnya melalui teknik
atau perlakuan tertentu yang diberikan pada kromosom tersebut (Jai,2011)
Mitosis yaitu pembelahan sel induk menjadi sel-sel anak yang mempunyai kariotipe kromosom yang identik dengan kariotipe kromosomal sel induknya. Pada dasarnya pembelahan ini terjadi duplikasi kromosom longitudinal dan dibagikan ke sel anak. Proses pembelahan ini terjadi melalui beberapa
fase yaitu Profase yang ditandai dengan pemendekan
benang-benang kromatin menjadi kromosom.
Sentriol membelah menjadi dua dan
masing-masing bergerak bersama
mikrotubul menuju kutub masing-masing. Metafase
ditandai dengan hilangnya membran inti
(nukleus) dan anak inti (nukleolus). Kromosom-kromosom berpindah kebidang equator sel tersebut, dimana masing-masing kromosom membelah diri secara longitudinal untuk membentuk dua kromatid. Anafase ditandai dengan saling memisahnya kromatid anak dan berpindah ke kutub-kutub sel yang berhadapan, mengikuti arah mikrotubulus. Telofase ditandai dengan berpisahnya
sel anak dengan sel induk, inti sel dan membran inti mulai
muncul kembali yang diikuti dengan
sitokinesis. Interfase, yaitu fase sintesis
zat-zat, pengumpulan energi, dan replikasi
kromatin (Shelby). Mitosis berfungsi dalam
mempertahankan kromosom sel dimana
kromosom anak identik dengan kromosom
induk dengan jumlah sel anak berjumlah
dua, pembentukan jaringan baru, perbaikan
sel-sel yang rusak (Faadilah, 2012) Meiosis dilakukan untuk
untuk membagi.
Meiosis dilakukan untuk untuk membagi
dua jumlah kromosom dalam gamet, mengkompensasi penggandaan yang terjadi pada fertilisasi
(Campbell,2004). Pembelahan meiosis
dilakukan sebanyak dua kali secara berurutan yang disebut meiosis
I dan meiosis II. Pembelahan ini
menghasilkan 4 sel anak dan masing-masing hanya mempunyai setengah dari jumlah
kromosom induknya (Campbell,2004). Secara umum, tahapan pembelahan
meiosis hampir sama dengan mitosis. Pada
profase I terjadi proses pindah silang (crossing over) pada tetrad
(kompleks empat kromatid). Proses ini
merupakan ciri khas dari meiosis. Tahap profase I memakan lebih dari 90% waktu
untuk meiosis (Campbell,2004). Pada tahap proses Profase II tidak terjadi lagi
proses pindah silang tetapi sel akan membelah seperti mitosis yang diakhiri
dengan proses Sitokinesis (Campbell,2004).
1.2
Tujuan
Mengetahui fase-fase pembelahan
mitosis dengan melihat secara langsung dibawah mikroskop.
BAB II
Tinjauan pustaka
Bawang merah (Allium cepa))
merupakan salah satu anggota dari familia Liliaceae. Tanaman ini
merupakan tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman mempunyai
akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi terbentuk dari
pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi,
membesar dan membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari
lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang merah bukan
merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas.bawang mearah (Allium cepa) memiliki jumlah kromosom 2n =
16 (Sastrosumarjo, 2006). Hal ini sangat membantu dalam mempelajari
analisis mitosis pada tanaman, karena jumlahnya yang tidak terlalu banyak.
Selain itu, kromosom allium cepa sering digunakan untuk mempelajari analisis
mitosis juga karena ia memiliki ukuran kromosom yang besar dan cukup mudah
untuk dibuat preparatnya (Stack, 1979).
Mitosis
adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan
jumlah kromosom sel induk. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama
melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut. Peristiwa ini
terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti
sel dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hampir semua
organisme. mitosis memiliki beberapa tahapan meliputi profase metafase,
anafase, dan telofase. Terjadi pada ujung akar, yang mengalami pembelahan awal,
mitosis terjadi dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel
yang hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang), mitosis
pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan
merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus menerus.
Pada
mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel anakan
yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama
dengan sel induknya. Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu
interfase, profase, metafase, anafase dan telofase, seperti tampak pada gambar
berikut :
a) Interfase adalah fase dimana inti sel nampak
keruh dan nampak benang-benang kromatin yang halus, kromosom yang diduplikasi
pada fase S belum terlihat secara individual karena belum terkondensas (Campbell,
2010:248).
b) Profase
adalah fase dimana benang- benang kromatin memendek dan menebal, terbentuklah
kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk, setiap kromosom terduplikasi
tampak sebagai kromatid identik yang tersambung pada sentromernya dan sepanjang
lengannya oleh kohesin (Campbell,2010:
248).
c) Metaphase
merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung sekitar 20
menit (Campbell,2008: 249). Kromosom kromosom menempatkan diri di bidang tengah
dari sel. Ciri utama fase ini adalah terbentuknya gelendong pembelahan,
gelendong pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula. Gelendong ini membentuk
kutub-kutb pembelahan tempat sentromer mikrotubula bertumpu (http://biologi.unnes.ac.id/web_bio).
d) Anafase
merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya beberapa
menit (Campbell.2008: 249).
Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru.
Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom
Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju kutub dari sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu memiliki sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid tersebut menjadi kromosom baru.
Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom
e) Telofase
merupakan tahap terakhir saat nukleus-nukleus anakan terbentuk dan sitokinesis
telah dimulai. Dengan ciri dimana di tiap kutub sel terbentuk stel kromosom
yang identik. Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti terbentuk lagi.
Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses tersebut dikenal
sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai dengan terbentuknya
dinding pemisah di tengah- tengah sel (Campbell.2010: 249).
BAB
III
METODELOGI
3.1 Waktu Dan Tempat
1.
Hari dan tanggal :
2.
Waktu :
3.
Tempat : gedung agrokomplek ,
laboratorim agronomi dan hortikultura . jln PB sudirman . denpasar LT. II.
3.2 Alat Dan Bahan
Alat :
1)
Petridish
2)
Pinset
3)
Object glass
4)
Cover glass
5)
Pipet
6)
Silet
7)
Lampu Bunsen
8)
Mikroskop
9)
Kertas tissue
Bahan :
1)
Akar bawang
2)
Pewarna ortho orcein
3)
HCL
3.3 cara kerja
1.
Siapkan
HCL didalam petridish tambahkan sedikit air
2.
Ambil
ujung akar bawang merah yang masih segar 3-4 mm dengan pinset kemudian direndam
dalam HCL , diamkan kurang lebih 5 menit
3.
Ambil
ujung akar yang sudah direndam dengan pinset, letakkan diatas object
glass.tetesi dengan pewarna ortho orcein 1-2 tetes.
4.
Ranjang
dengan silet sampai halus
5.
Tutup
dengan cover glass, tekan kuat-kuat dengan ibu jari.
6.
Panaskan
kurang lebih 3 detik
7.
Amati
di bwah mikriskop dengan pembesaran 40 kali.
8.
Gambar
fase fase yang di dapat.
BAB IV
Hasil dan pembahasan
4.1 Hasil
Praktikum
kali ini dilakukan pengamatan terhadap pembelahan mitosis yang terjadi pada
ujung akar bawang merah. Pada ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami
aktivitas dengan rentangan 5 menit sebelum dan sesudah pukul 24.00 WIB.
(Margono, 1973), berdasarkan keterangan tersebut maka proses pemotongan akar
bawang merah (Allium cepa) dilakukan pada pukul 00.00.
Dengan
dipotongnya akar bawang pada jam-jam tersebut sehingga diharapkan akan potongan
akar yang mengandung banyak sel-sel yang sedang melakukan aktivitas mitosis.
Namun praktikum ini tidak mungkin melakukan pengamatan pada tengah malam.
Sebelum mengamati sel-sel akar tersebut dibawah mikroskop, potongan-potongan
akar tersebut harus memalui beberapa perlakuan, yaitu harus direndam di dalam
alcohol 70%, perendaman ini bertujuan untuk menyegarkan kembali sel-sel akar.
Perlakuan berikutnya adalah perendaman dengan HCl, hal ini bertujuan untuk
memudahkan dalam memotong tudung akar bawang merah (Allium cepa), karena
dengan pemberian HCl dapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel
diatasnya, tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain dari
akar bawang merah(Allium cepa), pemberian HCl ini juga dapat melunakkan
dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong. Perlakuan berikutnya lagi
adalah pemberian acetocarmin, acetocarmin adalah pewarna, sehingga jelas
fungsinya dalah untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah
untuk diamati.
Pada sel akar bawang,
pembelahan mitosis terdapat 4 tahap fase pembelahan, yaitu profase, anafase,
metafase, dan telofase.
1.
Fase profase
Merupakan
tahapan pembelahan sel yang paling lama dan membutuhkan energi yang cukup
besar, setrta merupakan permulaan dari mitosis yang ditandai dengan beberapa
perubahan. Nukleolus mulai menghilang sedangkan kromosomnya mulai timbul.
Untaian kromosom yang semula meluas menjadi pilinan (heliks). Dengan demikian
untaian itu lebih pendek dan menebal sehingga tampak lebih nyata. Pada tahapan
ini, membrane nukleus mulai menghilang(Crowder, 1993).
Ciri-ciri fase ini
adalah:
a)
Benang-benang gelendong menjadi jelas
pada permulaan metafase dan teratus seperti kumparan.
b)
Masing-masing kromosom terletak berbaris
pada bidang equator.
c)
Sentromer melekat pada benang gelendong.
Beberapa benang gelendong mencapai kutub tanpa melekat pada sentrom.
d)
Sentromer
membelah dan masing-masing kromatid menjadi kromosom tunggal.
2.
Fase metafase
Tahapan metafase membutuhkan waktu sekitar 2-6 menit.Pada metafase, kromosom menyusun diri secara acak
pada satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus
dan nukleolus lenyap. Sentromer, suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom,
melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah pembelahan
kromosom selama pembelahan (Welsh dan Mogen 1991).
Metafase dicirikan oleh
barisan kromosom yang amat rapi sepanjang bidang equatorial (Fried, 2006). Pada
tahapan ini sedikit terlihat adanya gambaran benang – benang spindelnya.
Pada tahap ini kromosom
atau kromatid mudah diamati atau dipelajari. Ciri-ciri fase ini adalah:
a)
Benang-benang gelendong menjadi jelas
pada permulaan metafase dan teratus seperti kumparan.
b)
Masing-masing kromosom terletak berbaris
pada bidang equator.
c)
Sentromer melekat pada benang gelendong.
Beberapa benang gelendong mencapai kutub tanpa melekat pada sentromer.
d)
Sentromer
membelah dan masing-masing kromatid menjadi kromosom tunggal.
3.
Fase anafase
Tahapan
anafase membutuhkan waktu sekitar 3-15 menit.Pada anafase, kromosom yang mengumpul di tengah sel
terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua
kumpulan kromosom. Fried (2006) menyatakan bahwa pada awal
anafase sentromer – sentromer masing – masing kromosom berpisah, sehingga
masing – masing kromatid kini berupa kromosom yang terpisah
Ciri-cirinya:
a)
Dua
sister chromatid (sekarang kromosom) bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
Sentromernya tertarik karena kontraksi dari benang gelendong.
b)
Selain
itu mungkin ada gaya tolak menolak dari belahan sentromer itu.
c)
Terjadi
penyebaran kromosom dan ADN yang seragam di dalam sel
d)
Anafase
adalah fase terpendek dari fase-fase mitosis.
e)
Pada
akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator.
4.
Fase
telofase
Pada telofase, terjadi peristiwa kariokinesis
(pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma
menjadi dua bagian). Pada
telofase, terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian)
dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).
Ciri-cirinya adalah:
a)
Benang-benang gelendong hilang
b)
Selaput inti dan nukleolus terbentuk
kembali
c)
sekat sel terbentuk kembali dan sel
membelah menjadi dua sel anakan.
d)
Terjadi
sitokinesis, semua benda-benda dalam sitoplasma membelah dan pindah ke dalam
sel anak.
4.2
Pembahasan
Pengamatan
terhadap jumlah kromosom saat mitosis, sering timbul kesulitan karena kromosom
tumpang tindih antara yang satu dan yang lainnya dan kadang masih terlihat
samar akibat kondensasi yang belum sempurna. Kromosom dibedakan atas autosom dan
kromosom pada sel kelamin. Pembelahan sel yang terjadi pada sel somatik disebut
mitosis dan pembelahan yang terjadi pada sel kelamin disebut meiosis
menjelaskan bahwa mitosis merupakan pembelahan inti yang berhubungan dengan
pembelahan sel somatik, dimana terdapat beberapa tahap didalamnya, yaitu:
interfase, profase, metakinesis, metafase, anafase, dan telofase. fase pada
mitosis terdiri dari interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase.
Berdasarkan hasil pengamatan,
tahap profase pada hasil praktikum tidak terlalu jelas diakibatkan
kekurangan pengamat sendiri dalam mengamati preparat tahap profase ini
benang- benang kromatin akan memadat membentuk kromatid .Benang-benang
kromatin mulai memendek dan menebal. Pada tahap tersebut benang spindle
akan terbentuk, membran inti mulai menghilang hingga akhir profase, nukleolus
mulai menghilang dan kromatid akan bergerak menuju bidang ekuator
Pada tahap metaphase, pada hasil pengamatan terlihat kromatid yang terbentuk mulai bergerak ke bidang
ekuator dan mulai terikat oleh benang-benang spindle.Pada gambar
pustaka, kromosom mulai berkumpul pada bidang ekuator pembelahan.
Pada tahap inisentromer dari setiap kromosom berkumpul
pada bagian tengah spindel pada bidang equator. Pada tempat-tempat ini, sentromer-sentromer diikat oleh benang- benang
spindel yang terpisah, dimana setiap kromatid
dilekatkan pada kutub-kutub spindel yang
berbeda.
Kadang-kadang benang-benang spindel tidak
berasosiasi dengan kromosom dan merentang secara langsung dari satu kutub ke kutub yang
lain.
Pada saat metafase, sentromer-sentromer diduplikasi dan setiap kromatid menjadi kromosom yang berdiri sendiri atau independen.
Pada tahap anafase, hasil pengamatan
menunjukkan kromosom anak yang sudah terbentuk mulai tertarik kearah
kutub-kutub yang berlawanan. Pada tahap anafase dua sister
chromatid
(kromosom) bergerak ke arah kutub
berlawanan. Sentromernya tertarik karena kontraksi dari benang gelendong. Terjadi
penyebaran kromosom dan DNA yang seragam di dalam sel. Pada akhir anafase sekat
sel mulai terbentuk .Pada tahap telofase, hasil pengamatan menunjukkan kedua
sel mulai terpisah dimana sel anak sudah memiliki kromosom sendiri.Penggambaran
tersebut juga sesuai pada gambar pustaka.
Pada tahap telofase nampak adanya
dinding pemisah yang berupa sekat yang belum sempurna yang memisahkan
kromosom-kromosom yang telah mencapai kutub . Sekat belum sempurna dan sel
belum benar-benar terpisah tetapi tanda akan terbentuknya dua sel sudah mulai
tampak. Penampakan kembali nukleus, merupakan tanda bahwa mitosis sudah
berakhir.
BAB V
PENUTUP
5.1
kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum Sel sebagai unit
fungsional memiliki kemampuan bereproduksi yang pada umumnya dikenal dengan Mitosis dan Meiosis.Mitosis berfungsi dalam
pertambahan jumlah sel yang terdapat pada jaringan meristematik
seperti ujung akar bawang.Preparat diberikan HCl untuk melunakkan dinding sel dan diberi pewarna agar benang-benang
kromatin terlihat jelas.Pada pembelahan mitosis
terdiri dari lima tahap yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Pada
mitosis tidak terjadi proses pindah
silang seperti pada meiosis tetapi kromoson dari induk akan diturunkan secara identik kepada sel anak. Hasil dari mitosis
berupa dua sel anak yang memiliki kromosom yang identik dengan induknya.
5.2 saran
Sebaiknya
di dalam praktikum perlu dilakukan analisi mitosi pada berbagai tanamna lain,
sehingga mahasiswa dapat mengamati berbagai macam kromosom pada saat mitosis. Namun
awal dari belajar analisi mitosis lebih baik menggunakan Akar bawang karena
untuk mempelajari mitosis dengan alasan karena akar bawang memiliki kromosom
yang besar, jumlah kromosomnya tidak terlalu banyak, sehingga lebih memungkinkan
untuk mendapatkan hasil percobaan yang lebih baik dan mudah untuk dilihat
fase-fasenya
0 comments:
Post a Comment