Pages

Subscribe:
Powered By Blogger

Saturday 17 May 2014

Dasar Teori Selada

BAB I PENDAHULUAN
 Dasar Teori Selada (Lactuca sativa L.) yang termasuk dalam famili Compositae adalah sayuran berumur semusim. Tanaman ini berasal dari daerah beriklim sedang di kawasan Asia Barat dan Amerika, sebelum akhirnya meluas ke berbagai Negara, termasuk ke Negara-negara yang beriklim panas. Di Indonesia, selada belum berkembang dengan pesat sebagaimana jenis sayuran lainnya. Hanya daerah yang menjadi pusat-pusat produsen sayur saja yang banyak ditanami selada. Untuk membudidayakan selada, dibutuhkan lingkungan atau tempat tumbuh beriklim dingin atau sejuk dengan temperatur antara 15-20 ºC. Tanah yang ideal untuk tanaman ini adalah tanah liat berpasir yang gembur dan subur dengan pH antara 5,0 - 6,8, tidak mudah tergenangi air dan mengandung banyak bahan organik. Karena tanaman selada tidak tahan terhadap hujan lebat. maka penanaman sebaiknya dilakukan pada akhir musim penghujan. Selada juga termasuk dalam kelompok tanaman sayuran daun yang dikenal di masyarakat. Jenis sayuran ini mengandung zat - zat gizi khususnya vitamin dan mineral yang lengkap untuk memenuhi syarat kebutuhan gizi masyarakat. Selada sebagai bahan makanan sayuran bisa konsumsi dalam bentuk mentah sebagai lalapan bersama-sama dengan bahan makanan lain. Selain berguna untuk bahan makanan, selada juga berguna untuk pegobatan (terapi) berbagai macam penyakit. Sehingga dengan demikian, selada memiliki peranan yang sangat penting di dalam menunjang kesehatan masyarakat. Memperhatikan kegunaannya yang beragam di dalam kehidupan sehari-hari, maka selada sangat mudah dipasarkan. Sehingga dengan demikian apabila dibudidayakan (diusahakan) dengan baik dapat memberikan keuntungan yang besar. Berusaha tani selada dapat berhasil dengan baik apabila petani memiliki pengetahuan yang luas mengenai semua aspek yang berkaitan dengan tanaman selada, yaitu mulai dari manfaat dan kegunaannya, varietas, mutu benih, teknik budidaya, kondisi lingkungan bertanam, penanganan panen dan pascapanen, dan analisis usaha taninya. Makalah ini membahas semua aspek tersebut di atas yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang luas kepada masyarakat untuk meningkatkan kemampuannya dalam bertani, khususnya di dalam pembudidayaan tanaman selada. Tujuan Untuk Mengetahui bagaimana teknik budidaya tanaman selada secara organic. Untuk mengetahui bagaimanan kendala yang dihadapi oleh petani Pak Wayan Balik dalam budidaya selada organic. Mengetahui apa keunggulan/ keuntungan dari budidaya tanaman selada secara organic. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana teknik budidaya tanaman selada secara organic ? Apa kendala yang dihadapi oleh Petani (Pak Balik) dalam budidaya selada organic ? Keuntungan/Keunggulan apa saja yang di peroleh pak balik dalam produksi sayuran organic kususnya selada? BAB II TINJAUAN PUSTAKA Selada (Lactuca sativa) adalah tumbuhan sayur yang biasa ditanam di daerah beriklim sedang maupun daerah tropika. Kegunaan utama adalah sebagai salad. Produksi selada dunia diperkirakan sekitar 3 juta ton,yang ditanam pada lebih dari 300.000 ha lahan. Asal dan domestikasiLactuca sativa, satu-satunya jenis Lactuca yang didomestikasi, merupakan tumbuhan asli lembah dari bagian timur Laut Tengah. Bukti lukisan pada pemakaman Mesir kuno menunjukkan bahwa selada yang tidak membentuk "kepala" telah ditanam sejak 4500 SM. Awalnya, tanaman ini mungkn digunakan sebagai obat, dan untuk minyak-bijinya yang dapat dimakan. Beberapa ras lokal selada, diketahui digunakan untuk diambil minyak-bijinya. Tipe selada liar sering memiliki daun dan batang yang berduri, tidak membentuk kepala dan daunnya berasa pahit, serta mengandung banyak getah. Pemuliaan tanaman ini mungkin ditekankan untuk memperoleh tanaman yang tidak berduri, lambat berbunga, berbiji besar dan tidak menyebar, tidak bergetah, dan tidak pahit. Aspek lain meliputi tunas liar lebih sedikit, daun lebar dan besar, dan membentuk kepala. Selada yang membentuk kepala adalah tanaman yang dibudidayakan agak lebih kini, yang pertama kali dinamakan sebagai "selada kubis" pada tahun 1543. Kelompok budidaya Morfologi tanaman selada adalah sebagai berikut : Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Lactuca Spesies : L. sativa Klasifikasi ilmiah Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Lactuca Spesies : L. sativa Nama binomial Lactuca sativa L. Selada yang berdaun hijau renyah ini begitu kaya nutrisi dan sangat bermanfaat untuk kesehatan Anda. Umumnya Anda mengonsumsi sayuran hijau ini sebagai salad atau dimakan langsung secara mentah. Berikut adalah manfaat super daun selada untuk kesehatan seperti: Sumber vitamin A Selada merupakan sayuran yang kaya akan vitamin. Selada segar mengandug banyak vitamin A dan beta karoten. Vitamin A membantu dalam meningkatkan kesehatan kulit dan juga penglihatan Anda. Mencegah penuaan dini Selada mengandung zeaxanthin yang memiliki sifat antioksidan. Zat ini selain mampu mencegah penuaan dini juga mampu mencegah penyakit katarak. Selain itu, kandungan flavonid di dalamnya mampu menghindarkan Anda dari serangan kanker paru-paru dan kanker mulut. Menguatkan tulang Kandungan vitamin K di dalamnya mampu memperkuat tulang karena vitamin K akan meningkatkan produktivitas hormon osteotrophic dalam tulang yang mampu mencegah osteoporosis. Vitamin K juga mampu mencegah kerusakan otak neuronal dan mencegah penyakit alzheimer. BAB III METODE 3.1 Tempat dan Waktu Praktikum Mikrobiologi Pertanian dengan materi "peranan mikroorganisme pada pertanian organik " dilaksanakan di Bedugul tepatnya di Organic Farming Garden dengan petaninya yang bernama I Wayan Balik Ardita. Pada hari Minggu 4 Mei 2014 pukul 08.00 - selesai. 3.2 Metode Pelaksanan Pada praktikum kali ini yang di lakukan di Organic Farming Garden pada hari Minggu 4 Mei 2014 pukul 08.00 - selesai, yang dilakukan obserpasi pada petani setempat yaitu pada petani Pak Wayan Balik yang meproduksi tanaman secara organic dengan produk holtikultura seperti contoh tanaman selada yang banyak dibudidayakan oleh Pak Balik. Dalam praktikum ini kami bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh mikrooganisme pada system pertanian organic, mengetahui bagaimana teknik budidaya sayuran secara organic dan bagaiman teknis pemasarannya. BAB III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Pengamatan Hasil pengamatan yang kami dapatkan dari Organic Farming Garden yaitu petaninya Pak Balik merupakan petani yang aktif dan kreatif karena dia menerapkan pertanian organik, karena pertanian organic adalah system budidaya pertanian yang mengandalkan bahan - bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Oleh sebab itu pak balik harus sabar karena pada awalnya pertumbuhan tanaman agak lambat, tetapi setelah lama menerapkan pertanian organic maka akan terlihat hasilnya, yaitu tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, mikrooganisme dalam tanah bertambah banyak, kalau mikroorganisme banyak di dalam tanah maka tanah tersebut akan subur. 3.2 Pembahasan Pembenihan dan Pembibitan Pembenihan dan Pembibitan Tanaman selada yan dilakukan Pak Balik yaitu mengembangkan dengan biji. Benih selada dalam bentuk biji tersebut bisa disebarkan langsung di atas bedengan, namun yang paling baik adalah disemaikan terlebih dahulu di lahan persemaian selama kurang lebih satu bulan, atau disaat bibit tanaman tersebut telah memiliki 3 - 5 helai daun. Pembibitan dengan persemaian selain dapat menghemat benih, juga memudahkan pemeliharaan bibit, karena bibit yang akan dipindah tanamkan dapat terlebih dahulu diseleksi. Persiapan lahan Persiapan lahan dilakukan dengan cara mencangkul atau membajak untuk membalikkan tanah. Setelan tanah di cangkul atau di bajak hal selanjutnya yang harus di lakukan adalah pembuatan bedengan dan parit untuk memudahkan penanaman maupun pemeliharan dan juga agar air tidak menggenag pada kahan penanaman. Setelah hal itu sudah di lakukan selanjutnya adalah mencampurkan pupuk organic maupun pupuk kandang pada tanah yang tadi telah di siapkan. Jika tanah sudah tercampur merata dengan pupuk selanjutnya di lakukan pemasangan mulsa, untuk menekan pertumbuhan gulma dan memudahkan dalam pemeliharan. Penanaman Penanaman Karena selada tergolong tanaman yang tidak tahan terhadap hujan lebat, maka waktu tanam sebaiknya dilakukan pada akhir musim hujan atau sekitar bulan Maret/April, pada pagi atau sore hari. Adapun cara khusus yang dilakukan oleh Pak Balik yaitu membuatkan atap (naungan) untuk pembuatan atap tersebut hanya menggunakan peralatan yang sederhana yaitu, plastic bening dan bambu untuk penunjangnya. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menanam selada, yakni dengan : - Menyebarkan benihnya secara langsung pada lahan yang telah di siapkan, atau - Memindahkan bibit yang telah disemai pada kranjang bibit atau tempat pembibitan. Namun, sebagaimana tersebut di atas, cara penanaman yang di gunakan Pak Balik adalah dengan menyemai bibit terlebih dahulu. Pemeliharaan Pemeliharaan Dalam masa pemeliharaan, tanaman selada memiliki beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti: -Penyiangan Selada sudah harus disiangi ketika berumur 2 minggu. Hal ini disebabkan karena akar selada yang menancap di tanah dangkal, sehingga tidak mampu untuk bersaing dengan tanaman lain utamanya rumput-rumput liar dalam menyerap hara. Fungsi lain dari penyiangan adalah untuk menekan serangan hama/penyakit. Penyiangan dilakukan dengan Interval satu minggu sekali. Penyiraman Penyiraman bisa dilakukan dengan langsung menyiramkan air ke bagian batang dan daun tanaman, dalam penyiraman yang di lakukan oleh pak balik pada tanamannya jarang di lakukan karena kelembaban tanahnya sudah terjaga dengan baik oleh naungan yang telah di buat. Penyiraman di lakukan oleh pak balik pada tanamannya dilakukan menurut kondisi tanaman dan musim, apabila tanaman terlihat layu kerena kekurangan air maka di lakukan penyiraman dan pada saat musim kemerau untuk penyiraman juga akan dilakukan. Pemupukan Pemupukan dilakukan pada awal pengolahan tanah, yaitu Pak Blik meberikan pupuk kandang sebanyak 1 ton untuk 60 are lahan. Pupuk kandang yang baik adalah yang mengandung unsur nitrogen yang tinggi seperti kotoran ayam. Pemupukan yang di lakukan pak balik ahanya dilakukan sekali untuk dua kali penanaman tetepi untuk dua jenis yang perbeda Hama Penyakit Pak Balik mengatakan bahwa jika tanaman dari awalnya dirawat dengan baik maka tanaman itu akan sehat dan penyakit akan sulit menginfeksi tanaman tersebut. Maka dari pada itu Pak Balik tidak pusing - pusing dalam mengatasi penyakit pada tanamannya, karena Pak Balik tidak perlu mengegeluarkan biaya tambahan untuk membeli obat - obatan kimia untuk menyempot tanaman yang sakit. Kendala Kendala yang dihadapi oleh Pak Balik, yaitu angin yang kencang, karena angina dapat mempora -porandakan tanaman selada dan dapat merusak atap yang dibuat Pak Balik, kalau atap rusak akan mengakibatkan kerugian bagi tanaman terbut karena tanaman akan terkena hujan dan atap tersebut akan menimpa tanaman dan tanaman akan menjadi rusak. Maka dari itu kalau ada angina yang kencang pak balik harus bertindak cepat untuk memperbaiki atap tanaman tersebut untuk meminimalisir kerugian. Selain itu juga kendala yang di hadapi oleh pak balik dalam prodiksinya adalah perubahan musim yang tidak cocok untuk perkembangan tanaman produksinya. Panen dan Pasca Panen Panen dan Pasca Panen Setelah berumur 2-3 bulan, tanaman Selada dapat dipanen. Cara melakukan pemanenan selada dengan memotong bagian tanaman yang ada di atas permukaan tanah, atau dengan mencabut tanaman bersama dengan akarnya. Akar selada hasil panen tersebut selanjutnya dicuci, dan daun-daunnya yang rusak dibuang. Selada lantas dikelompokkan berdasarkan ukurannya sebelum dijual. Tindakan pasca panen ini harus dilakukan dengan secepat mungkin karena tanaman selada tidak tahan terhadap panas dan penguapan. Karena itu, jika jeda waktu yang dibutuhkan sebelum dipasarkan cukup lama, simpanlah selada tersebut di tempat lembab dan berada dekat dengan air, atau dengan mencipratkan air secara rutin. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Untuk membudidayakan selada, dibutuhkan lingkungan atau tempat tumbuh beriklim dingin atau sejuk dengan temperatur antara 15-20 ºC. Tanah yang ideal untuk tanaman ini adalah tanah liat berpasir yang gembur dan subur dengan pH antara 5,0 - 6,8, tidak mudah tergenangi air dan mengandung banyak bahan organik. Pak Blik membudidayakan tanaman seladanya dengan menggunakan system organic karena Pertanian organic adalah system budidaya pertanian yang mengandalkan bahan - bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Walaupun ada kendala dari pertanian organic yakni pada saat memulai pertanian organic hasil yang diperoleh petani tidak terlalu memuaskan, karena mikroorganisme yang ada di dalam tanah baru berkembang, setelah mikroorganisme berkembang dan terus mendapatkan makanan dari bahan organic sehingga mikroorganisme tersebut dapat meperbaiki struktur tanah dan membantu pelapukan bahan - bahan organic sehingga dapat menyuburkan tanah. Dari semua hal itu akan diperoleh system pertanian yang berkelanjutan, ramah lingkungan dan tentunya hasil yang memuaskan.

0 comments: